Selasa, 12 November 2013

Cara ganti Oli mesin Sepeda Motor


Mesin motor merupakan komponen yang bergerak, karenanya perlu pelumasan agar gesekan antar komponen bisa minimal. Akan tetapi, seiring dengan pengoperasian motor, oli semakin kehilangan daya lumasnya sehingga bisa merusakan komponen-komponen yang bergerak, seperti piston, ring pistonya, dinding silinder, poros engkol dan sebagainya.


Untuk itulah, anda perlu mengganti oli secara periodik agar mesin motor selalu dalam kondisi optimal. Pergantian oli sangat mudah untuk dilakukan sendiri. Ganti oli secara teratur juga memperpanjang usia mesin motor anda.

Periode ganti oli umumnya para teknisi selalu menyarankan tiap 6 bulan atau tiap 2000Km tergantung mana duu yang tercapai. Motor dengan karburator cenderung lebih mudah mengalami kerusakan oli karena kotorran yang masuk bersamaan dengan bensin. Saringan udara yang kotor bisa ikut mengotori oli. Adapun motor dengan injeksi cenderung lebih aman.

Anda bisa menguras terlebih dahulu bak penampungan oli dengan cara membuka baut yang lokasinya berada di bawah mesin. Untuk memprlancar pengurasan, anda bisa membuka dipstick yang ada di bagian atas mesin. Dipstick digunakan untuk memasukan oli, sekaligus mengecek jumlah oli di mesin.

Jika fairing motor mengganggu proses pelepasan baut dan dipstick ini, anda bisa mencopot fairing dengan melepaskan baut-baut yang mengenai fairing ini.

Setelah oli habis, anda bisa menggunakan udara kompresor untuk mengkosongkan oli-oli sisa yang ada di mesin. Atau bisa juga dengan menggunakan pompa yang anda miliki.

Setelah oli benar-benar tidak lagi menetes, kencangkan baut penguras, tetapi jangan terlalu kencang karena bisa membuat ulir/drat di mesin aus.

Jika motor anda menggunakan penyaring oli, umumnya untuk motor-motor besar, maka anda bisa melepas dan mengganti saringan oli ini. Kemudian, pasang lagi dengan penyaring oli baru.

Masukan oli baru dari wadahnya, lihat berapa kapasitas oli yang diperlukan untik motor anda, biasanya sekitar 0,8 L sampai 1 L untuk motor-motor yang umum di Indonesia. Cara melihatnya bisa dari buku manual, atau dengan melihat tulisan di sekitar dipstick untuk tempat memasukan oli baru ini.

Setelah oli masuk semua, anda bisa menutup dipstick dan pastikan kapasitas oli sesuai diantara batas minimal dan maksimal yang ada di dipstick. Kekurangan oli jelek, kelebihan oli juga tidak baik.